Fenomena Virus COVID-19 (Corona) dan Sikap Seorang Muslim Menghadapinya
Fenomena
Virus COVID-19 (Corona) dan Sikap Seorang Muslim Menghadapinya
kompas.com |
Bagi teman – teman yang sedang mengikuti isu perkembangan
berita saat ini, khususnya tentang dunia kesehatan tentu tidak asing lagi
dengan wabah yang berasal dari negeri Tiongkok yakni, Pandemi Corona atau di
dunia kesehatan dikenal dengan nama COVID-19. Virus ini menjadi masalah besar
bagi beberapa negara di dunia, dan Indonesia termasuk salah satunya. Virus yang
mulai masuk ke Indonesia pada awal maret 2020 ini punya dampak yang besar bagi
Indonesia lo guys, salah satu isu yang
begitu mengkhawatirkan pemerintah adalah dampak bagi perekonomian Indonesia
yang membuat kurs Dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapai Rp.16.000 per
$ US. Tak hanya perekonomian saja yang dirugikan, kamu yang saat ini sedang
berstatus sebagai mahasiswa, atau tenaga pengajar di salah satu sekolah juga
terkena dampaknya. Kamu terpaksa kelimpungan dengan setumpuk tugas yang
dikerjakan dan diberikan secara online.
Hmm, tiada hari tanpa kelas online
dan dikejar deadline.
Efek kejut ganasnya corona di Indonesia menyebabkan corona shock, panic buying, bahkan bisa menimbulkan gejala psikosomatik yang membuat banyak orang merasakan gejala yang sama persis
dengan gejala yang ditimbulkan oleh virus corona. Kepanikan luar biasa ini
bukan tanpa sebab, pasalnya virus ini menyebar dengan cepat dan menimbulkan
gejala yang mirip dengan sakit flu biasa tetapi bisa menyebabkan kematian, ditambah
dengan belum ada anti-virus atau vaksin untuk virus yang satu ini. Kalau sudah
begini siapa yang tidak cemas dan khawatir yakan
gaes.
Setelah
mengetahui hal tadi, ternyata ada salah satu media yang memberitakan bahwa
virus corona mempunyai sisi baik, dihimpun dari CNBC Indonesia, Veissiere
mengatakan bahwa beberapa hal baik yang tersembunyi dari COVID-19 yakni,
meningkatkan kewaspadaan dan rasa syukur, mempererat persaudaraan, memperluas
batasan psikologi, memberi jeda dari kerja keras dan produktivitas berlebih, dan
bisa menyadarkan pentingnya orang – orang di sekitar kita. Ada bagusnya juga
yaa.. hehe
Nah
terlepas dari itu, bagaimana sih sikap seorang muslim dalam menghadapi pandemi
yang sedang naik daun ini? hehe biar ndak
terlalu seram bahasanya. diantara sikap yang benar menurut syariat Islam dalam
menghadapi musibah (dalam hal ini adalah virus COVID-19) yakni :
1. Seorang
muslim wajib mengimani dan meyakini di alam semesta ini hanya ada satu Ilah
(satu Tuhan), yang mengatur alam semesta ini yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Azza wa Jalla berfirman ;
“Dan
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha
Pengasih Maha Penyayang” (Q.S Al-Baqarah ayat 163)
Ayat ini menegaskan bahwa kita wajib
mengimani dan meyakini apa yang terjadi di langit dan di bumi dan diantara
keduanya dan di seluruh alam semesta ini tidak terlepas dari kehendak Allah.
2. Ketika
terjadi malapetaka, bencana atau wabah penyakit, seorang muslim harus melihat
kepada diri sendiri, melihat kepada keluarga, masyarakat tentang dosa – dosa
apa yang kita dan mereka telah kerjakan. Sebab apa yang terjadi tidak lepas
dari perbuatan manusia dan dosa – dosa manusia.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
“dan
musibah apapun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan – kesalahanmu).” (Q.S
Asy-Syura ayat 30)
Dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa
apa saja yang menimpa kita dan kerusakan yang ada di daratan maupun di lautan,
disebabkan karena perbuatan manusia, sebabnya karena dosa – dosa manusia.
3. Diantara
hikmah timbulnya penyakit, wabah virus corona atau adanya musibah, bencana,
malapetaka dan yang lainnya, agar manusia ini sadar dan kembali kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
4. Kita
wajib untuk tawakkal kepada Allah, artinya menyerahkan urusan dan menyandarkan
hati kita hanya kepada Allah. Tidak ada yang dapat menghilangkan bahaya
penyakit wabah virus corona, malapetaka, kesulitan kecuali hanya Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam firman Allah yang artinya :
“Dan
jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat
menghilangkannya selain Allah. Dan jika Allah mengdatangkan kebaikan kepadamu,
maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S Al-An’am ayat 17).
5. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah mengajarkan apabila sakit segera berobat,
akan tetapi yang menyembuhkan hanya Allah Azza wa Jalla.
Cara pengobatan penyakit yang diajarkan
dalam syariat Islam mencakup dua jenis yaitu pencegahan dan penyembuhan.
Diantara pencegahan wabah penyakit adalah dengan mencuci tangan, membersihkan
diri, dan semua ini Islam sudah mengajarkannya dengan kita berwudhu setiap
hari, lima kali sehari.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda :
“Allah
tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya” (HR
Al-Bukhori no. 56678)
6. Banyak
berdo’a dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya Allah lah yang
menghilangkan berbagai macam penyakit, wabah virus corona, bencana, malapetaka,
dan yang lainnya.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Dan
Tuhanmu berfirman, Berdo’alah kepada-Ku,
niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang – orang yang sombong
tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina” (Q.S
Ghafir ayat 60).
7. Sikap
seorang muslim dalam menghadapi kejadian apa saja yang menimpa, kewajibannya
adalah sabar.
Jika seseorang benar – benar beriman,
maka segala urusannya merupakan kebaikan. Jika ia mendapat kesenangan ia
bersyukur, dan ketika ia susah ia bersabar. Sesungguhnya tidak ada yang bisa
menenangkan hati kita ketika mendapatkan musibah atau adanya bencana, wabah dan
lainnya kecuali sabar.
8. Kita
wajib untuk bertaubat kepada Allah atas semua dosa.
Semua bencana, musibah, penyakit, wabah
virus corona, malapetaka, dan lainnya disebabkan karena perbuatan dosa – dosa
manusia, dengan sebab perbuatan dosa, maksiat, dan kedurhakaan manusia kepada
Allah. Obatnya adalah taubat kepada Allah.
Ali bin Abi Thalib Radiyallaahu ‘anhu
berkata ;
“Tidaklah
Allah menurunkan bala (bencana, wabah penyakit) disebabkan perbuatan dosa, dan
tidaklah diangkat bala (bencana, wabah penyakit) tersebut kecuali dengan
bertaubat (kepada Allah).” (Ad-Daa’wad Dawa’ hlm 113).
9. Tetap ikuti arahan Ulama dalam beribadah, dan
tetap jaga kesehatan dan selalu mawas diri.
Nah teman – teman, itu tadi beberapa sikap yang patut
kita aplikasikan ketika sedang dihadapkan dengan adanya virus corona yang
sedang mewabah di negeri kita. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari apa
yang terjadi saat ini, agar kita semuanya kembali kepada Allah, dan meminta
ampunan atas dosa – dosa, senantiasa patuh terhadap perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Don’t be sad yaa gaes,
jangan panik, ketakutan, atau gelisah... kita wajib berhusnuzzhan (berbaik
sangka) kepada Allah. Dan mudah – mudahan Allah memasukkan kita ke dalam
syurga-Nya. Aamiin Yaa Rabb.
Komentar
Posting Komentar